Rabu, 24 Agustus 2011

resensi novel


Judul: layer terkembang
ISBN: 979 – 407 – 065 -3
Penulis: St. Takdir Alisjahbana
Terbit: 2000
Isi: 166 halaman

          Buku novel yang bertema roman ini mengisahkan tentang dua orang bersaudara yang mempunyai dua kepribadian yang sangat bertilak belakang satu dengan yang lainnya.Salah satu mereka yang bernama Tutui melukiskan perjuangan seorang wanita Indonesia beserta cita-citanya, sedangkan satu wanita lagi bernama Maria, dia adalah sesosok wanita yang sangat lincah dan periang.
          Ditengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa ini lebih dikenal dengan nama sekolah tabib tinggi.
          Sejak pertemuannya Maria dengan Yusuf di Gedung Akuarium pasar ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin, setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuannya dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakan ikatan pertunangan. Tetapi saying , ketika menjelang hari pernikahan Maria menderita sakit malaria dan TBC.
karena penyakit ini Maria meninggal dunia,sebelum Maria meninggal, Maria berkeinginan supaya Yusuf dan Tuti bisa selalu bersama dalam suka maupun duka yang artinya mereka berdua harus menikah.Tuti tidak menolak pesan adik tercintanya itu karena selama beberapa hari selama mereka berdua ada di Pacet untie mengunjungi Maria yang sedang sakit itu, ada perasaan aneh yang hinggap dalam lubuk hatinya Tuti, ini adalah kali pertama Tuti merasakan hal yang tak pernah ia rasakan sebelumnya yaitu perasaan saying,cinta terhadap lawan jenisnya. Jadi cerita novel ini diakhiri dengan Prtunanangan Maria dan Yusuf.
Layar terkembang merupakan sebuah cerita roman yang diterbitkan pada tahun 2000. Dan merupakan buku eajib baca untie kalangan siswa SMA dan mahasiswa.

Unsur Instrinsik

1.    Tema:
Percintaan
2.    Penokohan:
Maria:
kalem, lemah lembut, bersahaja, mempunyai jiwa keperempuanan sangat kuat,sopan dalam perkataan maupun perbuatan.
Tuti:
Baik,jiwanya sangat tertarik dengan dinia perjuangan wanita, sangat keras kepala,pandai bertutur kata.
Yusuf:
Penyayang, pelindung bagi wanita, pintar, sopan, menghargai perempuan.
R. Wiraatmaja( ayah Maria dan Tuti ):
Baik, perhatian terhadap anaknya, tak suka memaksakan kehendak.
Suparno:
Suka salah tingkah,lugu.
Pastadirhaja:
Suka mengeluh tentang anaknya, suka memaksakan kehendak, berpikir kuno.
Saleh:
Suka membantah perintah orang tua.
Rukamah:
Suak bergurau, suka menggoda Maria.
Ratna:
Baik, kreatif.
Suster:
Baik, suka membantu, sabar, cekatan, ulet.
Coory dan loesje:
Periang, tidak suka membedakan teman.

Alur:
Maju

Setting:
Latar:
Di gedung Akuarium Pasar Ikan, RS Pacet, danau Ranau, Sekolah HBS carpentier Alting Stiching, dekat gang KetapangCidengwegujung Gang Hauber,di Rumah Maria, Gedung Permufakatan, di Martapura, Groote Lengkong, bandung, Pemakaman.

Waktu:
Pagi, siang, sore, malam.

Suasana:
Bahagia, sedih, haru.

Sudut pandang:
Orang ketiga pelaku utama.

Amanat:
1.    jangan suka membedakan teman dari segi apapun termasuk bangsa.
2.    jangan suka memaksakan kehendak terhadap anak.
3.    jangan menjadi anak yang keras kepala terhadap apa yang dikatakan oleh orang tua
4.    jangan hidup hanya untuk bekerja saja namun cari jodoh itu juga penting.
5.    hidup akan hampa jika tanpa adanya kasih saying dari orang lain selain saudara kita.
6.    nikmati hidup dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat sebelum kita meninggalkannya.
7.    kalu sudah tiada, tidak ada lagi orang yang akan ikut dengan kita termasuk orang yang paling kita kasihi.oleh karena itu mulai sekarang  cari bekal untuk di akhirat.

Sinopsis:


     Ada seorang lai-laki ynag bernama Yusuf yang terpesona akan kecantikan Maria, dia suka Maria sejak pandangan pertamanya di gedung Akuarium Pasar Ikan. Maripun tertarik terhadap Yusuf yang kemudian mereka saling berkenalan. Dalam kejadian ada tuti yang merupakn kakak dari Maria, ia tak tertarik pada laki-laki, bukan berarti Tuti adalah lesbian tapi tuti lebih mementingkan kongres putrid sedarnya dari pada laki-laki, dalam hidupnya hal yang paling dinanti yaitu menjadi penbicara dalam kongres tersebut, ia sangat aktif dalam  keorganisasian. Walupun umurnya tak lagi muda namun  Tuti tak menghiraukan hal tersebut walupun sudah sering saudara-saudaranya menyuruhnya agar segera menikah, suatu ketika ada yang ingin bertunangan dengan Tuti, dia adalah Supomo, namun tuti menolaknya tampa berpikir panjang karena dalam hidupnya hanya ada bekerja, kalu saudaranya mengingatkan untie segera menikah dia tak ambil pusing.
     Hal ini sangt berbeda sekali dengan adiknya maria, sejak dia bertemu dengan Yusuf di Gedung itu, ia ada perasaan terhadap Yusuf dan akhirnya mereka berpacaran, dalam ikatan tersebut mereka saling menghargai, tak pernah menuntut yang macam-macam terhadap pasangannya masing-masing. Yusuf merupakan seorang murid dari sekolah tabib tinggi yang akan segera menjadi dokter.mereka saling mencintai , yusuf sangat tertarik dengan Maria karena kepribadian Maria yang lembut,
     Yusuf sering berkunjung kerumah Maria, oleh karena itu ayah maria sangat mengenal Yusuf dengan baik, dengan dating kerumah maria Yusuf berharap bisa bertemu dengan Maria, kekasihnya. Ia tak bisa lama jauh dari Maria.
     Waktu liburan sekolah Yusuf, dia pergi ke Martapura, yang merupakan tempat tinggal aslinya,ia ingin berkinjung keorang tuanya, waktu itu Maria sanagt sedih, namun Maria dengan senang hati merelakan Yusuf untuk pergi, jarak yang jauh membuat dua pasang anak manusia ini saling merindukan, terkadang mereka saling mengirimi surat.
     Dan suatu ketika seiring berjalannya waktu ternyata ada hal aneh yang muncul d hati Tuti. Ia merasa iri melihat adiknya itu selalu berdua dengan kekasihnya, tapi Tuti tak ingin ada perasaan ini, secepat mungkin ia ingin menghapusnya, namun Tuti  tak bisa membohonhi dirinya kalu selama ini dia merasa hampa tampa kehadiran seorang kekasih.sejak saat itulah Tuti mulai merubah sikapnya, ia ingin membuka hatinya, yang pertama yaitu untie hambali, dia mengetahui selama ini dia sangat mencintai dirinya namun Tuti selalu acuh padanya dan hanya menganggap teman.
     Peruhan dalam diri tuti mulai dirasakan oleh Maria, dia sangat bangga terhadap perubahan itu.saat, ketiak ditanya kepada tuti, Tuti mengelaknya kalu dia berubah namun Maria mengetahui mengapa kakaknya itu berubah. Dia mengetahui dari buku yang dibaca oleh Tuti yang berjudul”                  “.Maria sangat bahagia.
     Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Kesedihan mulai menerpa gadis ini.belakangan ini Maria sering mengeluh suka lelah. Dan ahirnya keluhan itu dibuktikan oleh maria ketika ia sakit malaria dan TBC, mereka sudah jarang berdua lagi, karena Maria ada di RS TBC khusus wanita yang ada di Pacet. Sedangkan Yusuf ada di Jakarta. Ketika Maria sakit seluruh keluarganya sangat kaget karena selama ini maria hanya mengeluh kelelahan saja, namun ternyata dibalik keluhan maria ada penyakit yang bersarang ditubuh maria, Tuti sangat khawatir terhadap kondisi adiknya itui, begitu juga dengan Yusuf.
     Sesering mungkin yusuf dan Tuti berkunjung ke Pacet untie menjenguk Maria. Maria sanagt kesepian disana, hanya seorang suster yang menemani dia selama disana, karena jarak jakarat dengan pacet sangat jauh maka maria dan yusuf berkomunikasi menggunakan surat. Isi surat Maria sangat memilukan hati, dalm suratnya ia selalu berkata mungkin aku tidak akan hidup lama lagi, selama di RS dia selalu memimpikan ibunya yang sudah lama meninggal apakah itu pertanda kalau dia akan menyusul ibunya, maria selalu menangis ketika membuat surat. Dan Yusuf selalu membalas dengan kata-katya penyemangat agar Maria tak sedih lagi.
     Ketika yusuf dan Tuti pergi ke Pacet, mereka melihat kondisi Maria yang semakin pucat, mereka sedih melihatnya, Maria senang sekali ketika dikunjungi oleh mereka, maria berkeinginan supaya bisa melihat Yisuf menjadi dikter dan mengobati penyakit TBC yang diderita karena Yusuf berjanji akan mendalami tentang TBC demi cintanya kepada Maria.
     Selama Yusuf dan Tuti  ada di Pacet, mereka sering menghabiskan waktu berdua untuk jalan-jalan ke pasar tempat mereka tinggal.selama itu pula kedekatan mereka mulai terlihat. Mereka semakin akrab dan ada perasaan saying diantara mereka.Maria melihat hal itu ketika mereka berdua berkunjung kerumah sakit, singkat cerita Maria berpesan kepada kakanya untuk selali bersama dan iru artinya mereka akan terika tali pernikahan, hal ini dilakukan karena Maria sudah tak ada lagi harapan untuk hidup lagi .dan akhirnya mereka bertungan dahulu kemudian menikah.
    

SELESAI
  

 
Unsur Ekstrinsik

Sosial dan Budaya:
     Pertemanan antar sesama yang sangat baik.